Site icon stripedpot

ITERA Pacu Digitalisasi untuk Selamatkan Ekosistem Pesisir

Ekosistem

Institut Teknologi Sumatera (ITERA) melalui Program Studi Sains Lingkungan Kelautan terus berinovasi dalam upaya pelestarian ekosistem pesisir. Kali ini, ITERA mendorong pemanfaatan teknologi digital sebagai alat yang efektif untuk melindungi kekayaan alam di wilayah pesisir.

Dalam sebuah Studium Generale yang digelar secara daring, Julian Saputra, seorang pakar dari The PUR Project, memaparkan pentingnya Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam pemetaan mangrove. SIG memungkinkan para peneliti dan pengelola kawasan pesisir untuk memonitor perubahan ekosistem mangrove secara lebih akurat dan cepat. Dengan data yang lebih baik, upaya konservasi mangrove dapat dilakukan secara lebih tertarget dan efektif.

Mengapa Digitalisasi Penting untuk Pelestarian Pesisir?

Tantangan dan Peluang

Meskipun digitalisasi menawarkan banyak manfaat, masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi, seperti keterbatasan akses internet di beberapa daerah, kurangnya sumber daya manusia yang kompeten, serta biaya pengembangan dan pemeliharaan sistem informasi.

Namun, di sisi lain, digitalisasi juga membuka peluang besar untuk melibatkan masyarakat dalam upaya pelestarian. Dengan aplikasi mobile dan platform digital lainnya, masyarakat dapat melaporkan kerusakan lingkungan, berbagi informasi, dan ikut serta dalam kegiatan monitoring.

Langkah Selanjutnya

ITERA berkomitmen untuk terus mengembangkan kapasitas sumber daya manusia dan infrastruktur yang dibutuhkan untuk mendukung digitalisasi pelestarian ekosistem pesisir. Selain itu, kerja sama dengan berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat, sangat penting untuk mewujudkan tujuan ini.

Kesimpulan

Digitalisasi merupakan kunci untuk mencapai pengelolaan ekosistem pesisir yang lebih efektif dan berkelanjutan. Dengan memanfaatkan teknologi, kita dapat melindungi kekayaan alam kita untuk generasi mendatang.

Exit mobile version