Pada 6 Mei 2025, serangan udara besar-besaran dilancarkan oleh militer Israel terhadap Bandara Internasional Sana’a di Yaman. Serangan ini mengarah langsung ke fasilitas penting yang dikuasai oleh kelompok Houthi. Serangan ini adalah respon terhadap peluncuran rudal yang diluncurkan oleh Houthi ke Israel.
Latar Belakang Serangan
Tindak Balas terhadap Rudal Houthi
Serangan Israel terjadi setelah Houthi menembakkan rudal balistik yang menghantam dekat Bandara Internasional Ben Gurion, Tel Aviv, Israel. Israel menganggap serangan ini sebagai ancaman serius terhadap keamanan mereka. Sebagai respons, Israel memilih untuk menyerang Bandara Sana’a yang dianggap sebagai pusat logistik dan militer penting bagi Houthi.
Tujuan Serangan
Serangan tersebut menargetkan beberapa infrastruktur vital di Sana’a. Israel berusaha menghancurkan fasilitas yang mendukung operasi militer Houthi. Selain itu, Israel juga berusaha memutuskan jalur suplai senjata yang diduga disuplai oleh Iran untuk mendukung Houthi.
Dampak Serangan di Sana’a
Kerusakan Infrastruktur
Serangan ini menyebabkan kerusakan parah pada Bandara Internasional Sana’a. Runway dan fasilitas terminal hancur, menyebabkan gangguan besar terhadap penerbangan sipil. Selain itu, fasilitas militer di dekat bandara juga terkena dampak, termasuk pangkalan udara Al-Dailami. Infrastruktur energi yang mendukung operasional di wilayah tersebut juga rusak parah.
Korban Jiwa dan Kerugian
Dilaporkan bahwa serangan tersebut mengakibatkan sedikitnya tujuh orang tewas dan lebih dari 70 orang terluka. Sebagian besar korban adalah staf bandara dan penumpang yang berada di dalam terminal pada saat serangan berlangsung. Angka korban bisa terus meningkat seiring berjalannya waktu.
Gangguan Operasi Kemanusiaan
Bandara Sana’a merupakan jalur utama untuk bantuan kemanusiaan internasional ke Yaman. Kerusakan yang terjadi pada bandara memperburuk kondisi di Yaman, yang sudah lama terperangkap dalam konflik. Organisasi kemanusiaan kini kesulitan mengirimkan bantuan vital untuk penduduk yang terjebak dalam peperangan.
Reaksi Internasional
PBB Mengutuk Serangan
Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, mengutuk serangan Israel terhadap bandara di Yaman. Guterres menyebut serangan tersebut sebagai ancaman terhadap perdamaian dan keamanan internasional. PBB khawatir bahwa eskalasi ini akan memperburuk krisis kemanusiaan di Yaman, yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun.
Iran dan Houthi Menanggapi
Pemerintah Iran mengutuk keras serangan Israel dan menyebutnya sebagai tindakan agresi terhadap negara yang berdaulat. Iran juga mengecam upaya Israel untuk memutuskan dukungan mereka terhadap Houthi. Kelompok Houthi, yang mendapatkan dukungan dari Iran, berjanji untuk membalas serangan tersebut dan meningkatkan serangan terhadap Israel.
Reaksi dari Negara-negara Arab
Beberapa negara Arab, seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, juga menyatakan keprihatinan atas eskalasi konflik ini. Mereka menyerukan agar kekerasan segera dihentikan dan meminta diadakannya dialog untuk mencari solusi damai.
Tindakan Israel dan Masa Depan Konflik
Netanyahu Menegaskan Posisi Israel
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan bahwa serangan ini adalah bagian dari upaya untuk mengurangi ancaman dari kelompok Houthi. Netanyahu menyatakan bahwa Israel akan terus melakukan serangan terhadap fasilitas yang mendukung kelompok Houthi selama mereka tetap menjadi ancaman bagi keamanan negara Israel.
Gencatan Senjata yang Mungkin Terjadi
Meski ketegangan meningkat, ada upaya internasional untuk meredakan konflik ini. Oman telah memulai upaya diplomatik untuk mengadakan gencatan senjata antara Israel dan Houthi. Namun, Houthi belum mengonfirmasi apakah mereka akan menerima gencatan senjata tersebut. Situasi ini terus berkembang dengan cepat, dan dunia internasional masih menunggu langkah-langkah selanjutnya.
Dampak Serangan terhadap Stabilitas Regional
Memperburuk Konflik di Yaman
Serangan ini semakin memperburuk konflik di Yaman, yang telah berlangsung lebih dari lima tahun. Yaman kini menghadapi lebih banyak tantangan dengan kerusakan infrastruktur yang lebih besar dan hilangnya nyawa. Negara ini, yang sebelumnya sudah mengalami bencana kemanusiaan, kini harus menghadapi kerusakan tambahan akibat serangan udara yang intensif.
Potensi Eskalasi Konflik yang Lebih Luas
Konflik ini memiliki potensi untuk meluas ke negara-negara tetangga di Timur Tengah. Ketegangan yang meningkat antara Israel dan kelompok Houthi, yang didukung oleh Iran, dapat memperburuk situasi di kawasan tersebut. Negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan Rusia diperkirakan akan terlibat dalam diplomasi untuk mencegah eskalasi lebih lanjut.
Serangan terhadap Bandara Sana’a di Yaman adalah langkah agresif yang memperburuk ketegangan di Timur Tengah. Tindakan ini menambah beban pada rakyat Yaman yang sudah terluka akibat perang saudara yang berkepanjangan. Meski berusaha untuk melindungi keamanannya, serangan ini memiliki dampak yang sangat besar terhadap kehidupan sipil dan stabilitas regional. Upaya diplomatik terus berjalan untuk meredakan ketegangan ini, namun masa depan konflik di Yaman masih sangat tidak pasti.